Senin, 12 Juli 2010

pentas cahaya budaya di tirem dalam rangka khitanan


Siti Ningsih adalah waranggono atau sinden yang berasal dari Karangrejo RT 03/02 Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.Dia adalah anggota dari kesenian CAHAYA BUIDAYA Pimpinan Ki Damang Raslan yang beralamat di Pucang Rt 2/2 Grobogan.Ibu rumah tangga 38 tahun ini sudah melalang buana dalam pementasan sinden baik di tingkat kabupaten maupun propinnsi.
Ketekunan serta keuletannyalah yang menjadikan dia dikenal masyarakat luas terutama di Kabupaten Grobogan

Jumat, 09 Juli 2010

asal usul reog ponorogo

Ada beberapa versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok. Di bawah ini adalah salah satunya.
Menurut cerita, kelahiran kesenian Reog dimulai pada tahun Saka 900, dilatarbelakangi kisah tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari calon permaisurinya. Bersama prajurit berkuda, dan patihnya yang setia, Bujangganong. Akhirnya gadis pujaan hatinya telah ditemukan, Dewi Sanggalangit, putri Kediri. Namun sang putri menetapkan syarat agar sang prabu menciptakan sebuah kesenian baru terlebih dahulu sebelum dia menerima cinta sang raja. Maka dari situlah terciptalah kesenian Reog. Bentuk Reog pun sebenarnya merupakan sebuah sindiran yang maknanya bahwa sang raja (kepala harimau) sudah disetir atau sangat dipengaruhi oleh permaisurinya (burung merak).
Biasanya satu group dalam pertunjukan Reog terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya. Tulisan Reog sendiri asalnya dari Reyog, yang huruf - hurufnya mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang macapat Pocung yang berbunyi : rasa kidung/ingwang sukma adiluhung/Yang Widhi/olah kridaning Gusti/gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa.
Penggantian Reyog menjadi Reog yang disebutkan untuk "kepentingan pembangunan" - saat itu sempat menimbulkan polemik. Bupati Ponorogo Markum Singodimejo yang mencetuskan nama Reog (Resik, Endah, Omber, Girang gemirang) tetap mempertahankannya sebagai slogan resmi Kabupaten Ponorogo.
Alur cerita pementasan Reog yaitu Warok, kemudian Jatilan, Bujangganong, Kelana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri daribeberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa. (dikutip dari mailist smuda2001lmjg)

Pertunjukan Seni Cahaya Budaya di PERUMNAS Grobogan

A.Reog lagi beraksi yang bawakan oleh Yuli dan Renti
Adegan ini biasa di peragakan dalam paket pertunjukan seni Barong dan Pemcak Silat Cahaya Budaya.Pertunjukan ini diperagakan dalam acara khitanan yang di selenggarakan di Perumnas Grobogan.Acara ini diselenggarakan pada malam hari yaitu di mulai pukul 20.00wib hingga pukul 00.00wib.Barong ini harus memiliki beberapa kelompok yang terdiri dari wiyogo atau penabuh gonng,sehingga pertunjukan ini tidak bisa di mainkan hanya 2 atau tiga orang.
 Ki Demang sedang melakukan pertunjukkan Dbuz yang mengenakan pakaian kebesaran Reog Ponorogo.
Ki Demang sedang di tes kempampuannya dengan cara di tusuk dengan paku bumi menggunakan alat pemukul di perutnya tapi perutnya yang buncit tersebut kebal oleh peralatan tajam yang berupa paku bumi.
Ki Demang mencoba di bacok dengan pedang namun tidak mempan,karena Ki Demang sangat sakti dan tidak mempan terhadap senjata tajam.
Ki Demang sedang mencambuk anggota reog yang lain namun tidak merasakan sakit karena anggota reognya telah dibekali ilmu tenaga dalam yang tidak mempan oleh cambukkan.
Anggota Ki Demang sedang melakukan atraksi pertunjukkan menelan api,yang terbukti tidak terbakar dan merasakan panas ketika api dimasukkan ke dalam mulut salah satu anggota Ki Demang.
Pertunjukkan makan ayam hidup yang diperagakan oleh Ki Demang,ayam yang masih hidup saja di makan apalagi ayam goreng he...he...he...
Tentunya masih banyak lagi pertunjukkan yang bisa kami tampilkan namun tidak semuanya bisa kami tayangkan di sini,untuk membuktikan kehebatan group barong kami silahkan menghubungi kami;
alamat : Jl.Raden Patah RT 02  RW 02 Pucang
             Kelurahan Grobogan
             Kecamatan Grobogan
                                                                   Kabupaten Grobogan 58152
atau di nomor hp : 087733000133
                                                                                                                 085225729488